Definisi Routing Protocol

 

Mei 10, 2021

Apa itu Routing?


Routing merupakan proses pencarian  path atau alur guna memindahkan informasi dari host sumber (source address) ke host tujuan (destination address) melalui koneksi internetwork. Jika suatu network tidak memiliki router, maka dipastikan tidak dapat menerapkan routing.

Umumnya routing digunakan dalam jaringan yang besar, ini disebabkan banyaknya pilihan penyaluran data dari host sumber ke host tujuan maka dari itu seorang administrator harus mampu menerapkan sistem routing pada jaringan yang di kelola.

Fungsi Routing

Fungsi routing, sebagai protokol jaringan komputer yang bertugas membroadcast paket datagram dan mempelajari jaringan yang terhubung antara satu router dengan router lainya untuk menentukan jalur/network path yang tersedia, dengan begitu router yang berbeda bisa saling terhubung bertukar informasi dalam menentukan jalur terbaik ke tujuan.

Router sendiri akan membuat routing table dari hasil broadcast yang dilakukan secara berskala sehingga data yang terdapat pada routing table menjadi acuan router dalam menentukan alur terbaik pengiriman paket datagram.

Jenis Mekanisme Routing

Masih ingat dengan 7 layer osi? routing sendiri berada di layar ke-3 (network layer) umumnya berisikan informasi berupa address tujuan, router-router lain, jalur/rute terbaik yang memungkinkan ke jaringan dituju. Dalam memperbaharui routing table perangkat router biasnaya menerapkan 4 mekanisme berikut;

1. Direct Connection

Direct connection, adalah bentuk koneksi segmen jaringan dimana router di koneksikan secara langsung dan secara otomatis ditambahkan ke routing table.

2. Static Routing

Static routing atau routing manual disini kita sebagai adminsitrator jaringanlah yang berhak menentukan jalur/rute terbaik dari satu router ke router dalam mendistribusikan paket data ke tujuan.

3. Default Routing

Sama seperti static routing dimana jalur/rute ditentukan secara manual akan tetapi ditujukan untuk gateway penghubung yang spesifik. Metode ini biasanya digunakan oleh border router yang berperan sebagai penghubung antara jaringan LAN (local area network) sederhana dengan jaringan besar seperti internet.

4. Dynamic Routing

Mekanisme routing dengan dynamic routing ini sangat cocok untuk jaringan yang besar karena bekerja secara dinamis dimana router akan bekerja sendiri menjadi path yang paling optimal dalam mendistribusikan paket ke tujuan sehingga administrator tidak perlu menambahkan routing di setiap router yang terhubung.

Macam-Macam Routing Protokol

Setelah membahas apa itu routing, fungsi, jenis mekanisme routing saatnya kita mengenal macam-macam routing protokol yang paling populer yang telah diterapkan oleh berbagai instansi baik pemerintaha, perkantoran, universitas yang memiliki jaringan yang luas jika kamu ingin bekerja sebagai adminsitrator jaringan wajib kenal routing protokol ini,

1. RIP (Routing Information Protocol)

Dengan menggunakan algoritma “Distance Vector Protocol” routing protokol RIP hanya memberikan informasi berupa host, network, subnet mask, dan route default ke router yang terhubung langsung dengan total 15 hop count dengan broadcast setiap 30 detik. RIP (Routing Information Protocol) sendiri terbagi 2 macam yakni;

  • RIP versi 1 (RIPv1)
     Mendukung routing class-full
     Tidak memberikan informasi subnet mask dalam data perbaikan routing
     Tanpa fitur VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
     Mendukung fitur routing broadcast
  • RIP versi 2 (RIPv2)
     Mendukung routing class-full dan class-less
     Memberikan finromasi subnet mask dalam data perbaikin routing
     Didukung fitur VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
     Mendukung fitur routing broadcast

RIPv1 dan RIPv2 tidak memiliki perbedaan yang jauh hanya saja pada RIPv2 menerapkan autentifikasi untuk setiap informasi yang diberikan hal ini berguna untuk meningkatkan keamanan data router. berikut persamaan lainya RIPv1 dan RIPv2;


  • Memiliki Distance Vector Routing Protocol
  • Adanya metric “hop count”
  • RIPv1 dan RIPv2 tetap memiliki batas hingga 15 hop count
  • Masih menggunakan port 520
  • Terdapat laporan auto summary secara default

Namun RIPv1 dan RIPv2 juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan, berikut;

  • Dengan sifat class-less protokol artinya RIPv2 menyertakan field SM dalam setiap paket update yang dikirimkan sehingga RIPv2 mendukung VLSM & CIDR
  • Memungkinkan pengiriman paket update & menerima paket update versi 2
  • Paket update di kirim ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
  • Laporan auto summary dapat di nonaktifkan
  • Tingkat keamanan lebih tinggi dengan autentifikasi sehingga mampu mencegah route update dikirim/diterima dari sumber yang tidak terpercaya

Secara umum RIP (Routing Information Protocol) memiliki kelebihan sebagai berikut;

  • Dengan metode “triggered update”
  • Adanya timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing
  • Apabila ada perubahan pada jaringan maka router akan mengupdate routing table karena adanya triggered update
  • RIP (Routing Information Protocol) lebih mudah digunakan dengan hasil yang optimal

2. OSPF (Open Short Path First)

Routing OSPF memanfaatkan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menentukan path-path ke network-network lain dengan algoritma “link state protocol” routing jenis OSPF ini sangat di anjurkan untuk jenis jaringan yang luas dengan berbagai jenis router yang berbeda.

OSPF di kenal juga sebagai routing redistribution sebagai penerjemah antar routing protokol dengan hanya mendukung routing IP saja yang pastinya dapat di aplikasi untuk semua jenis router tidak hanya cisco dengan update routing table dilakukan secara floaded ketika terjadi perubahan topologi jaringan.

3. BGP (Border Gateway Protocol)

Protokol routing BGP ini sendiri memiliki kemampuan utama dalam pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju alamat tujuan dengan algoritma “distance vector exterior gateway” yang artinya sangat cocok di gunakan untuk koneksi antara ISP dengan ISP lainya.

Selain instalasi yang sederhana BGP juga mampu membuat rute terbaik dalam trafik internet dengan antara autonomous system dengan update informasi dikirim melalui koneksi TCP.

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

Apa itu routing EIGRP? protokol routing yang menggabungkan algoritma “distance vector” dan “link-state” serta menggunakan “diffusing update algorithm” dalam menentukan jalur terpendek. broadcast pada routing EIGRP dilakukan setiap 90 detik semua router EIGRP yang berdekatan dengan mempertimbangkan bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi. Protokol routing EIGRP hanya bisa di gunakan sesama perangkat ciscp.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) memiliki kelebihan diantaranya,

  • Terdapat fitur “loop avoidance”
  • Menggunakan lebih sedikit memori dalam proses
  • Dapat konvergensi secara tepat untuk menghindari loop

5. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

Routing protokol IGRP bertujuan untuk menyediakan routing dalam sistem otonomi dengan maksimum hop count 255 akan tetapi default dari protokolnya sendiri 100 hop. IGRP mempertimbangkan bandwidth, composite metric, load, delay, dan reliability dalam menentukan jalur/rute terbaik.

broadcast update route table sendiri setiap 90 detik dengan algoritma “distance vector” sama halnya dengan routing EIGRP routing IGRP hanya dapat di gunakan sesama perangkat cisco.

Kesimpulan

Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.

Kegunaanya sendiri: Default route adalah sebuah rute yang dianggap cocok dengan semua IP address tujuan.

Dengan default route ketika IP address destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan dalam tabel routing, maka router akan menggunakan default route untuk mem-forward paket tersebut.

Comments